Manusia itu seperti debu di luasnya samudera angkasa.

Wednesday, July 12, 2006


PENAMPAKAN MERAPI DI MALAM RABU

Tadi malam (malam Rabu) aku siaran sampai jam 02.00. Keluar dari studio ternyata langit begitu cerah, full moon, jutaan bintang, tanpa awan, dan ketika kutengok ke sebelah utara, wow....menakjubkan, Merapi benar-benar gagah dan angkuh berdiri tegak dengan jelas mengepulkan asap lurus ke atas dan belok ke timur.

Terus aku memandanginya dan keluarlah lava pijar itu...berkelok-kelok meluncur lumayan panjang dari puncak ke bawah. Aku langsung membelokkan motorku ke arah Monjali, tancap ke utara mendekati Merapi, ya...aku terus ke utara menyusuri jalan Monjali.

Sesampainya di perempatan kecamatan Ngaglik aku terus ke utara, begitu sepi, senyap, orang-orang semuanya tidur. Seandainya mereka tahu, pasti mereka akan mengikutiku melihat pemandangan yang .... masya Allah...indah banget.

Kurang lebih satu kilometer dari perempatan itu, aku menghentikan sepeda motorku, dan membelokkannya ke jalan desa di sebelah timur jalan. Lengang...tidak ada orang sama sekali...dingin...begitu menusuk...aku berhenti persis di tengah pesawahan. Wow...Merapi terus-menerus memamerkan lava pijarnya. Rasanya begitu dekat. Aku terdiam menikmati keindahan alam waktu itu. A wonderfull moment.

No comments:

About Me

calm, biar lambat asal dahsyat, goin'with the flow. It's me.